Pernah gak sih ngerasain yang namanya dada terasa sesak banget, atau pikiran yang nampak kusut banget, atau ngerasa bete aja mau ngapa-ngapain?
Well, kalau pernah atau bahkan sekarang lagi ngerasain kaya gitu, don’t worry, kamu gak sendiri. Bukan kamu aja yang pernah ngerasain kaya gitu.
At least, saya pernah mengalaminya. Hehe.. jadi saya bisa jadi temen senasib sepenanggunganlah.
Rasa Sesak dalam Dada
Perasaan yang di atas itu tadi mengganggu banget kan? Mau ngerjain apapun berasa gak optimal, hasilnya malah makin buruk, terus kitanya jadi makin mager deh ngapa-ngapain.
Saya pernah mengalaminya. Puncaknya adalah sekitar pertengahan tahun lalu. Saya merasa pesimis, bahkan sama masa depan saya. Astaghfirullah..
Saya merasa jadi pribadi yang gak berkembang lagi, berhenti di satu titik, dan entah kapan bisa balik semangat lagi buat mengejar mimpi-mimpi besar saya dulu. Rasanya dada sesak banget dipenuhi pikiran-pikiran negatif macam ini. Pikiran juga bawaannya galau terus. Dan jadi sering banget meledak-ledak.
Pokoknya hari-hari kelabu banget. Ga ada warna sedikitpun. 😂😂😂
Saya merasa karena ada rencana yang saya kira sudah cukup matang untuk saya jalankan, ternyata pada akhirnya harus saya hentikan , karena Allah kasih amanah lain yang tidak bisa saya biarkan begitu saja.
Bicara pada Diri Sendiri
Akhirnya saya melakukan muhasabah, berusaha jujur terhadap diri sendiri. Bicara pada diri sendiri. Terbuka sama Allah..
Dan ternyata saya menemukan satu kesalahan besar saya yang menjadikan saya seperti ini. Kesalahan itu adalah saya kurang banget bisa bersyukur.
Masih fokus pada apa yang sudah bukan menjadi milik saya. Masih terus membandingkan kondisi saya dengan teman-teman saya, misalnya. Merasa bahwa hidup mereka jauh lebih “sempurna” dan layak untuk dijalani, bila dibandingkan dengan hidup saya. Saya merasa gak punya apa-apa yang bisa dibanggakan.
Eits, padahal kan sejatinya memang saya gak punya apa-apa ya.. Semua hanya dipinjamkan sementara oleh Allah.
Kekurang bersyukuran ini pengaruhnya besar banget buat saya. Toh Allah juga udah bilang, kalau bersyukur, ya nikmat akan Allah tambah.. huhu…. Astaghfirullah…
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya,”
H.R. Muslim
Syarat untuk Bersyukur
Lihat anak, bahagia mereka itu sederhana banget. Tapi kok saya yang orang dewasa, kadang merasa buat bahagia aja syaratnya macem-macem dan ribet. Padahal bahagia itu ya kita yang memulai. Bukan dari ukuran-ukuran yang ribet itu.
Kadang, saya merasa untuk bisa bersyukur, kita harus bisa melalui hidup yang bisa melalui tantanngan atau ujian dengan mudah, atau memiliki hal-hal yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dengan begitu, rasa syukur akan lebih mudah hadir dan dirasakan, karena merasa kita lebih “beruntung” dibanding yang lain.
Padahal, yang namanya syukur itu gak seperti itu konsepnya ya.
Allah perintahkan manusia untuk bersyukur, ya lakukan saja. Dengan sudah diciptakan manusia di bumi, dengan segala kelebihan dalam penciptaannya, dengan kesempurnaan fisik dan akal yang Allah berikan, itu sudah cukup jadi alasan untuk bersyukur setiap harinya.
Toh, namanya hidup ‘kan gak selalu lurus-lurus aja, dan sesuai yang kita inginkan, bukan?
Allah yang lebih berkehendak dan tahu apa yang terbaik untuk kita.
Semoga saya bisa lebih bersyukur lagi di tahun 2022 ini 🙂
Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu
Bergeraklah, karena diam berarti kematian
Rini Inggriani