Bulan Ramadan sudah berlalu tujuh hari. Kini kita memasuki pekan kedua di bulan Ramadan. Apakah sepekan lalu kita sudah memaksimalkan waktu yang ada? Jika belum, insyaallah masih ada cukup waktu untuk kita mengejar ketertinggalan kita.
Ramadan dan Kesempatan
Kita gak pernah tahu sampai kapan kita diberi kesempatan untuk menikmati bulan Ramadan. Maka dari itu, tentunya selalu ada harapan untuk dapat lebih baik dari Ramadann ke Ramadan berikutnya. Kesempatan yang sudah Allah berikan ini tentunya adalah sebuah nikmat yang harus disyukuri. Betapa peluang untuk menambah amalan kebaikan makin luas, dan juga kesempatan untuk memperbaiki diri. Karena bulan Ramadan adalah bulan untuk melatih diri, baik dalam disiplin, baik dalam pengendalian diri, dan juga bersegera dalam melakukan kebaikan.
Berusaha Agar Lebih Dekat dengan Alquran
Di bulan Ramadan ini, saya pun memiliki harapan yang ingin dicapai. Namun, harapan saya saat ini sih gak muluk-muluk. Sadar dengan kondisi dan kemampuan diri sendiri. Baru punya bayi lagi, dan juga mengasuh 3 kakaknya, tentunya membuat saya harus beradaptasi dengan ritme keseharian saya. Jadi, saya hanya menetapkan beberapa target yang ingin saya capai di Ramadan kali ini.
Salah satu harapan saya di bulan ini adalah agar lebih dekat dengan Alquran. Ya, walaupun memang tetap menantang juga untuk bisa fokus membaca Alquran, lalu menyelesaikan sesuai target. Karena bayi masih intens menyusui, jadi memang saya banyak tilawah ketika menyusui bayi. Memang banyak distraksi yangn ada, tapi, dijalani saja, sedikit demi sedikit, insya Allah sampai juga.
Menjadi Pribadi yang Lebih Sabar
Lebih sabar!
Ini salah satu harapan saya di bulan Ramadan. Menjadi pribadi yang lebih sabar. Punya stok kesabaran yang lebih luas untuk bisa menjalankan peran sebagai istri dan ibu dari 4 anak. Terkadang, saat lelah, dan anak minta ini itu, rasanya sudah ingin meledak kepala, yang akhirnya akan mengeluarkan kata-kata dengan intonasi tinggi. Seringkali juga terjebak dengan menganggap bahwa anak adalah orang dewasa dalam tubuh anak kecil. Sehingga merasa anak harus mengerti keadaan kita, dan memaksa mereka untuk paham kelelahan yang kita alami.
Bulan Ramadan sebagai latihan bagi saya untuk bisa bersabar dan terus bersabar. Tidak akan pernah mudah, memang, nammun bisa dicoba.
Lebih Dekat dengan Keluarga
Harapan yang terakhir adalah bisa lebih dekat dengan keluarga di bulan Ramadan ini. Selama kita masih diberi kesempatan untuk bersama keluarga terdekat, selama itulah kita harus memanfaatkan waktu dengan baik. Bersyukur atas keberadaan keluarga yang selalu menerima setiap kekurangan dan kelebihan. Keluarga adalah tempat pulang dari letihnya diri ketika menghadapi kerasnya dunia.
Kalau teman-teman, apa harapan di bulan Ramadan kali ini?
Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu
Bergeraklah, karena diam berarti kematian
Rini Inggriani