Pernah, gak sih merasa stres karena terlalu banyak hal yang dipikirkan? Atau ingin berbagi mengenai apa yang dirasakan, namun tak menemukan teman untuk sekedar berbagi cerita, atau curhat?
Jika pernah, apa yang biasanya teman-teman lakukan?
Overthinking dan Insecure
Akhir-akhir ini, saya merasa ada dua kondisi yang mendominasi diri saya. Ya, saya merasa diri ini overthinking dan insecure. Saya sering memikirkan hal-hal yang sebenaarnya tidak perlu untuk dipikirkan, karena hal tersebut belum tentu terjadi. Memang ada manfaatnya juga untuk bersiap-siap atas segala kemungkinan yang terjadi, misalnya. Namun, sepertinya yang saya lakukan sudah berlebihan. Rasa khawatir saya terhadap ketidakpastian di waktu yang akan datang, membuat saya sering tidak fokus terhadap apa yang bisa saya kontrol saat ini.
Kedua, saya cukup sering merasa “tidak aman” dengan kondisi diri. Dan, hasilnya apa? saya sering membandingkan kondisi diri dengan orang lain, dan berujung merasa bahwa orang lain jauh lebih baik dari saya. Saya merasa tidak produktif, dan tidak berdaya. Padahal, saya tahu sekali, bahwa jika membandingkan dengan orang lain, tidak akan pernah selesai. Kita tidak sedang berkompetisi dengan orang lain, namun kita sedang berkompetisi dengan diri kita di masa lalu, bukan?
Mengurai dengan Journaling
Dengan dua kondisi negatif yang membuat produktivitas menurun dan menjadi tidak fokus untuk bersyukur saat ini, apa yang kemudian saya lakukan?
Saya akhirnya memutuskan untuk mengurainya dengan melakukan journaling. Menuliskan semua yang dirasa, menuangkannya secara bebas di dalam jurnal atau buku. Semua bisa saya tulis, tentang kegelisahan saat ini, apa yang saya pikirkan, saya mau melakukan apa, hingga hal-hal yang bisa saya syukuri hari itu.
Saya berusaha untuk rutin melakukan journaling. Alhamdulillah, terasa sekali manfaatnya. Overthinking dan insecure mulai berkurang. Saya bisa lebih fokus untuk melakukan hal yang saya bisa, dan mampu mengapresiasi diri lebih baik dari sebelumnya.
Manfaat Journaling
Ternyata, journaling kini banyak dilakukan, memiliki banyak manfaat, lho, untuk kesehatan mental. Mungkin dulu, saat kecil, kita sering menulis di diary, kini, hal tersebut dikenal dengan journaling.
Ini beberapa manfaat yang saya rasakan setelah mencoba rutin melakukan journaling :
a. Mengurangi overthinking. Karena saya memulai journaling untuk mengurangi overthinking dan insecure dalam diri, alhamdulillah saat ini semua sudah lebih berkurang.
b. Mengurangi stres dan kecemasan yang muncul dari dalam diri
c. Membantu mengurai masalah. Ketika melakukan journaling secara bertahap dan sistematis, saya mampu membaca masalah dengan lebih bijak. Saya tahu apa yang harus diperbaiki dan diselesaikan.
d. Membantu lebih fokus dengan apa yang ingin dicapai.
Itu beberapa manfaat yang saya dapatkan ketika journaling. Ternyata, memiliki dampak yang cukup signifikan, ya?
Ada yang mau mencobanya? Ditunggu pengalamannya, ya!
Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu
Bergeraklah, karena diam berarti kematian
Rini Inggriani