Bismillaah.. Kali ini saya akan me-review sebuah buku tentang parenting, yang saya miliki sejak hampir 5 tahun lalu. Buku ini berjudul “Amazing Parenting”.
Judul buku : Amazzing Parenting
Penulis : Rani Razak Noe’man
Penerbit : Noura Books
Jumlah halaman : 167 halaman
Buku ini saya beli sekitar tahun 2013, saat saya sedang mengandung Umar. Dulu, saya membeli buku ini lewat seorang teteh di grup ITBMotherhood. Beliau yang mengkoordinir pembelian buku ini. Buku ini termasuk buku yang langka. Alhamdulillaah banget dapat rezeki untuk memiliki buku ini. Buku “Amazing Parenting” ini adalah buku parenting pertama yang saya punya. Jadi, berkesan banget dan punya arti penting dalam perjalanan parenting saya… Ciee….
Kalau buku ini dibayangkan seperti buku teori parenting yang Panjang lebar, atau monoton, ternyata tidak sama sekali, loh. Saat selesai membaca buku ini, saya jadi kebayang bagaimana mempraktekkan “Amazing Communication” yang akan melahirkan “Amazing Parenting”. Di dalamnya dibahas mengenai pentingnya komunikasi dalam pengasuhan anak. Komunikasi atau proses menyampaikan pesan dari orang tua kepada anak inilah yang akan membuat anak mengerti tentang apa yang sedang kita arahkan. Jika pesan yang ingin kita sampaikan tidak tersalurkan dengan baik, maka anak akan gagal paham dengan pesan yang ingin kita sampaikan.
Di awal buku, penulis juga mengajak kita untuk lebih memaknai peran kita sebagai orang tua. Mengingat bagaimana bahagianya orang tua saat anak yang dinanti-nanti lahir, lalu bagaimana agar amanah sebagai orang tua, bukan menjadi beban, namun menjadi peran yang menyenangkan.
Di dalam buku ini, ada banyak ilustrasi berupa komik pendek, tentang contoh-contoh komunikasi yang selama ini mungkin sangat akrab dengan kita, baik ketika kita berada di posisi sebagai anak, maupun sebagai orang tua. Ada 13 gaya komunikasi tradisional yang oleh ibu Rani Razak dipaparkan dalm buku ini, dan ternyata gaya komunikasi itu tidak sesuai lagi dengan pengasuhan saat ini. Dan, pemaparan yang ringan, ditambah dengan ilustrasi yang mudah dicerna, membuat pembacanya akan mampu membayangkan situasi sebenarnya, dan mulai mengubah gaya komunikasi tradisional ini.
Saya sangat merasakan efek dari buku ini.. hehe… Saat saya sedang bersama anak,, jika ada sesuatu yang tidak saya suka, saya akan mengingat-ingat 15 gaya komunikasi tradisional yang ada dalam buku ini, sehingga saat menghadapi anak, bias lebih mengendalikan diri.
Oh iya, ada satu kalimat yang sangat saya suka dalam buku ini, “Anak berhak atas diri orang tua yang terbaik”. Ini reminder banget buat saya…
Buku ini bagus sekali, dibaca oleh yang belum memiliki anak, atau sedang menantikan anak, bahkan untuk yang sudah punya anak. Ilmu di dalamnya bisa me-refresh mindset kita sebagai orang tua.
Sayangnya, sepertinya buku ini sudah tidak tersedia di pasaran lagi. Tapi, kalau ada yang mau meminjam buku ini, dengan senang hati saya pinjamkan insyaAllah.
~ Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu ~
~ Bergeraklah, karena diam berarti kematian ~