Film anak apa yang kini sedang hits?
Tentu saja film Nussa!
Sejak ada berita bahwa Nussa akan difilmkan di bioskop, kami sangat antusias. Mengingat serial Nussa dan Rara di YouTube yang sangat bagus dan mendidik, kami sangat berharap Nussa bisa ikut meramaikan industri film Indonesia. Film Nussa ini dinanti-nantikan oleh si sulung sejak tahun 2020 lalu, namun ditunda penayangannya karena pandemi melanda. Padahal, info awalnya, film Nussa ini akan ditayangkan pada bulan Maret 2020. Tapi, karena semua aktivitas publik dihentikan, apalagi yang berhubungan dengan hiburan, maka kami harus menahan diri dulu.
Tahun 2021 ini, alhamdulillah film Nussa bisa tayang di bioskop. Namun, kami tetap harus menunggu dan mengamati perkembangan kasus covid-19. Kasus covid-19 alhamdulillah sudah menurun, dan grafiknya pun landai. Aktivitas publik sudah mulai dibuka kembali, dengan beberapa syarat dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Kami tidak serta merta bisa menonton film Nussa di bioskop. Selain karena pertimbangan pribadi, juga ada peraturan bahwa anak di bawah usia 12 tahun belum diizinkan masuk bioskop. Anak-anak kami semua masih di bawah usia 12 tahun. Jadi, kami masih harus bersabar. Apalagi ada Ziyad yang masih berusia 16 bulan. Agak sangsi sebenarnya membawa Ziyad ke bioskop.
Janjian Nonton Bareng
Jujur saja, anak-anak juga sudah mulai jenuh dengan di rumah saja. Selama pandemi ini, anak-anak tidak pernah bermain atau bertemu dengan teman-temannya. Di sekitar rumah pun tidak. Alhamdulillah, ketika di Bandung sudah mulai diberlakukan PTMT atau Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, dan setelah melihat prokes di sekolah, anak pertama sudah mulai ke sekolah sepekan 2 kali, meskipun masih 2 jam sehari. Dan kerasa banget, ya, kalau anak-anak itu butuh ketemu teman-teman, berinteraksi, meskipun memang saat ini belum bisa bebas ya. Sama sih, seperti orang dewasa, butuh punya teman, teman curhat, halah… hehe.
Sebelum pandemi, anak-anak bisa bebas bermain dengan siapa saja. Sering juga main atau jalan bareng sama Maskarim dan Mba Aca, karena emaknya sering ketemuan kalau rapat, haha.. Nah, saat pandemi, bener-bener deh, gak pernah lagi main sama Maskarim dan Mba Aca. Karena kini sudah mulai menurun kasus covid-19, kami bisa bertemu, meskipun tetap, selama bertemu ya masker selalu dipakai, dan protokol kesehatan lainnya. Kalau ada yang sedang sakit, ya gak jadi ketemuannya.
Awalnya mau berenang bareng Maskarim dan Mba Aca, tapi, mengingat suami sudah WFO, dan rasanya saya gak sanggup untuk mengawasi 3 anak bermain di kolam renang, dalam kondisi perut juga semakin besar, jadi ganti rencana aja, dengan menonton film Nussa bareng di Ubertos. Kalau bawa anak nonton, insya Allah masih sangguplah ya…
Ke Ubertos
Kami janjian untuk menonton film Nussa di mal dekat rumah, Ubertos. Rencananya sih menonton di jadwal penayangan jam 13.50 WIB. Awalnya saya dan anak-anak mau naik taksi online saja ke Ubertos, lalu nanti disana ketemuan sama Teh Nita dan anak-anaknya. Soalnya, gak sanggup nyetir dalam kondisi kemarin itu. Tapi, Teh Nita bilang, dijemput aja ke rumah, karena memang rumah kami tidak terlalu jauh, beda gunung aja, hehe.
Pukul 13.48 WIB, belum ada tanda-tanda mobil Teh Nita datang, anak-anak sudah gelisah, karena mereka tahu, sebentar lagi waktu film Nussa berlangsung, sedangkan kami belum memesan tiket. Pukul 13.56 WIB akhirnya kami dijemput. Sampai Ubertos 15 menit kemudian, lalu kami menuju bioskop di lantai paling atas.
Daan, seperti sudah saya duga sebelumnya, kami gak dapat tiket untuk penayangan pukul 13.50 WIB, jadi harus ikut di jadwal berikutnya, yaitu pukul 16.00 WIB. Kamipun membeli enam tiket untuk jadwal sore. Pertanyaan selanjutnya, mau nunggu dimana sampai sore nanti?
Anak-anak udah liat-liat popcorn dan aneka makanan khas bioskop, sambil berlari kesana kemari. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang ke rumah Teh Nita, dan menunggu sore disana. Daripada harus menunggu di mal dan gak jelas mau cari apa, sambil bawa rombongan anak-anak, ya kan? Hehehe…
Ke Bioskop (lagi)
Di rumah Teh Nita, kami beristirahat sebentar, sambil bermain, shalat Ashar, lalu menuju ke Ubertos lagi. Jangan sampai telat untuk yang kedua kalinya, bisa-bisa anak-anak senewen, wkwkwk.
Sebelum memasuki studio tempat menonton film, kami membeli popcorn dan minum. Rasanya gak lengkap kalau nonton bioskop tanpa popcorn. Walaupun buat kami emak-emak ya gak beli popcorn gak masalah. Tapi buat anak-anak yang selama hampir dua tahun ini gak kemana-mana, gak papa lah ya, untuk hiburan, sekali-sekali ini, kalau tiap minggu sih, bisa tekor π
Ini kali pertama Hilya dan Ziyad ke bioskop. Dulu, terakhir nonton bioskop, saya selalu bagian menjaga Hilya yang saat itu masih berumur kurang dari setahun. Umar dan abinya dulu nonton film Upin dan Ipin. Kalau sekarang, kok Ziyad udah dibawa ke bioskop? Yah, mau gimana lagi, gak ada yang jagain, ya bawa rombongan aja. Tentunya untuk Ziyad, saya membawa perbekalan yang cukup lengkap untuk di dalam bioskop. Makanan, minuman, dan mainan kesukaannya.
Ziyad sempat kaget saat muncul suara-suara iklan yang cukup keras, dan ruangan dibuat gelap. Tapi setelah itu, alhamdulillah sudah menyesuaikan diri. Sambil dipeluk, tentunya. Alhamdulillah ruangan bioskop saat itu juga tidak terlalu padat.
Sekilas tentang Film Nussa
Tulisan ini memang bukan untuk review film Nussa, ya teman-teman! π
Saya lebih ingin menuliskan tentang pengalaman nonton bareng anak-anak dan temannya. Pengalaman nobar emak rempong, mungkin, ya! Hehe..
Jadi, maafkan kalau tidak ada review lengkap film Nussa disini.
Sedikit saja tentang film Nussa.
Kami sekeluarga sangat menantikan film Nussa. Rasanya rindu sekali melihat perfilman Indonesia diwarnai dengan film anak-anak yang edukatif. Saya tidak ada ekspektasi apapun ketika menonton film ini. Hanya ingin menemani anak-anak saja untuk menyaksikan film di bioskop.
Film Nussa bercerita tentang Nussa yang selalu menjadi juara lomba sains di sekolahnya. Tahun ini pun, ketika akan diadakan lomba sains, semua menantikan karya Nussa. Namun ternyata, tahun ini Nussa punya saingan yang ketat, yaitu teman barunya yang bernama Joni. Joni punya fasilitas yang lengkap untuk membuat karyanya di lomba sains. Teman-teman pun banyak yang mengagumi karya Joni.
Lalu apa? Hehe.
Selanjutnya, biar menonton filmnya aja ya! Atau, mungkin nanti saya menuliskannya dalam tulisan yang lain (kalau sempat, dan kalau mood.. hyaaaa).
Ada bagian yang membuat saya merasa sedih, sampai mau nangis. Saat Umma video call dengan Aba, dan menceritakan tentang Nussa. Aba saat itu belum bisa pulang. Hiks, begini mungkin ya rasanya kalau menjalani LDR. Sedih aja, partner gak ada disamping, mau cerita harus nunggu waktu yang tepat. Masalah sebagian besar ditanggung dan diselesaikan sendiri.
Sisanya? Saya sibuk mengasuh Ziyad selama film berlangsung.
Kalau anak-anak sih, mereka menikmati selama menonton film. Mungkin karena ini pengalaman nonton bareng juga di bioskop.
Jadi, nonton atau tidak, film Nussa? Nonton, dong!
Pulang
Keluar dari bioskop sudah Maghrib. Kami shalat Maghrib di mushalla Ubertos dulu.
Selesai shalat, teh Nita dan anak-anak pulang duluan, saya dan 3 anak menunggu dijemput suami. Hehe. Alhamdulillah, suami datang tidak terlalu lama. Hujan gerimis, dan udara yang dingin, membuat kami semua ingin segera sampai ke rumah.
Alhamdulillah, agenda nobar hari ini beres, meski ya, ada drama-drama sedikit, lah ya…
Namanya juga motherhood life!
Semangat emak-emak seluruh penjuru dunia!
Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu
Bergeraklah, karena diam berarrti kematian
Rini Inggriani
Film nussa banyak mengajarkan halΒ² luar biasa mungkin sekarang kita anggap awam khususnya sunah-sunah Nabi yg di masyarakat kita kurang populer.
Memang cocoknya bawa anak-anak nonton biar bersemangat menjalankan agama hehe
Iya, Mas.. Banyak hikmah dari film Nussa. Meskipun banyak juga ya pihak2 yang kontra sama Nussa, karena dianggap radikal.. hehe.. padahal memang karena kita yang awam ya..