Alhamdulillaah berhasil melewati sepuluh hari pertama untuk ikut blog challenge yang diadakan oleh Blogger Perempuan Network. Yah, meskipun di awal-awal harus merapel beberapa artikel, karena saya sudah tertinggal tiga hari. Lumayan menantang, lho, untuk ibu beranak 4, satu diantaranya bayi, dan di rumah tanpa ART atau pengasuh. Mencari waktu menulis di sela-sela aktivitas mendampingi anak atau saat anak tidur. Terkadang, untuk membuka laptop pun agak sulit, kecuali malam hari. Itupun jika badan tidak letih atau mengantuk.
Memberanikan Diri Ikut #BPN30DayRamadanChallenge2022
Sudah tahu susah buka laptop, masih rempong urus anak-anak, kok nekat ikut challenge ini?
Dipikir-pikir, saya memang nekat juga ikut challenge ini. Kalau secara realita, mungkin akan sulit menemukan waktu dan menulis. Belum lagi kalau tidak tercapai, atau mogok di tengah jalan. Apa gak makin buat putus asa dan kecewa, karena merasa gagal?
Awalnya memang saya ragu, tapi saya kemudian berpikir, jika saya tidak mencobanya, bagaimana saya bisa mendobrak rasa ketidakyakinan pada diri saya sendiri?
Apa salahnya dicoba, toh bisa jadi nanti akan muncul motivasi dan semangat untuk melaksanakannya. Alhamdulillah sudah dibantu untuk tema setiap harinya oleh tim BPN. Karena bagi saya, ketika akan menulis di blog itu seringkali kehabisan ide tulisan.
Melatih Konsistensi Diri dalam Menulis di Blog
Saya memiliki mimpi di blog ini. Tapi, mimpi tersebut tidak akan terwujud jika saya menulis blog saja masih malas-malasan, atau blog jarang diisi. Saya sadar bahwa konsistensi saya dalam mengisi blog masih rendah, jadi saya mebutuhkan tantangan untuk bisa melatih konsistensi dalam menulis di blog.
Selama 30 hari, saya mencoba konsisten menulis satu hari satu tulisan. Yah, dimulai dengan hal yang kecil dulu saja. Jumlah kata pun minimal masih di 300 kata. Itupun karena mengukur diri. Daripada punya target tinggi yang tidak realistis, yang ada nanti saya mogok di tengah jalan 🙂
Ruang Diri untuk Menjeda
Di tengah kesibukan dalam ranah domestik, saya butuh ruang untuk tetap menjadi pribadi saya seutuhnya. Yah, untuk menjaga kewarasan dan memenuhi kebutuhan diri untuk berkreasi. Salah satu hal yang bisa saya lakukan adalah dengan menulis di blog. Rumah di dunia maya yang harus saya rawat ya blog ini.
Jadi, dengan mengikuti challenge blog ini, saya seperti kembali ke rumah tempat saya untuk bisa menjeda dari kesibukan saya mengurus hal yang lain. Bisa menjadi sarana saya untuk lebih mengenal diri sendiri, dan memberi semangat untuk belajar hal yang baru.
Kalau teman-teman, apa tujuan mengikuti challenge blog?
Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu
Bergeraklah, karena diam berarti kematian
Rini Inggriani