Pada tanggal 7 Oktober 2022 lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti webinar yang sangat inspiratif, yang diadakan oleh komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis), yang bertajuk “Menerbangkan Adikarya Nuswantara dalam Bingkai Cerita yang Tak Biasa”.
Webinar ini bukan webinar biasa, namun webinar yang mampu menggerakkan pesertanya untuk bisa berkarya lebih baik lagi.
Sebenarnya, apa sih isi webinar kali ini?
Kontribusi IIDN dalam Bidang Budaya
Setiap kita bisa memilih peran dalam hal apapun, atau bidang apapun. Ada perang-peran yang kita pilih dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan masih banyak lagi. IIDN mengambil peran untuk berkontribusi di bidang budaya, melalui sebuah antologi yang tersusun dengan begitu indah dan apik, dalam judul “Beri Aku Cerita yang Tak Biasa”.
Antologi ini merupakan antologi roman budaya, yang melibatkan 28 penulis perempuan, dengan cerita masing-masing yang berlatar budaya cukup kental.
Mengenal Tulisan Fiksi
Webinar kali ini dibawakan oleh tiga narasumber, yaitu Mbak Widyanti Yulandari, Mbak Kirana Kejora, dan Mbak Rahmi sebagai perwakilan dari penulis.
Mbak Widyanti Yulandari memberikan pengantar mengenai komunitas IIDN, berupa kegiatan, dan tujuan dari komunitas ini dibentuk. Selanjutnya, beliau juga membawakan materi mengenai tulisan fiksi.
Tips untuk bagi pemula hanya dua, menulis dan membaca, karena menulis itu sejatinya adalah membaca yang berulang. Membaca kembali apa yang sudah kita ditulis dan membaca karya penulis lain yang baik untuk memperkaya diksi dan menajamkan insting.
Jadi menulis saja dulu, lepaskan semua ekspektasi harus bagus, harus menginspirasi, dan sebagainya. Tulis dan selesaikan saja. Karya yang selesai akan lebih baik dari karya yang sempurna tapi tidak pernah dibuat atau diselesaikan.
Tips selanjutnya adalah membayangkan setting mengenai tulisan yang akan kita bawakan. Kita bisa membayangkan suasananya dengan lebih detail, menggunakan video, atau foto.
Penyampai Pesan dari Semesta
Narasumber berikutnya adalah Mbak Kirana Kejora, yang berperan sebagai mentor kepenulisan dan Emak Elang Nuswantara. Beliau menyampaikan tentang amanat yang diemban di pundak kita sebagai penyampai pesan. Kita sudah ditunjuk semesta, tugas kita sebagai cerpenis adalah menyampaikan pesan leluhur dengan membuat apa yang dilihat menjadi huruf dan kalimat yang hidup, seolah pembaca bisa melihatnya.
Buku “Beri Aku Cerita yang Tak Biasa” memiliki unsur filmis.
Apa saja tulisan filmis itu? Ada empat unsur yang menyusunnya :
1. Possible (masuk akal), ditulis dengan data dan riset
2. Suspend (menggetarkan)
3. Impressed (kejutan)
4. Unsur romance, drama keluarga, religi, dan satire.
Sungguh webinar kali ini merupakan webinar yang isinya “daging” semua. Inspiratif dan semoga saya bisa membawa semangat untuk berkontribusi seperti IIDN dan penulis yang luar biasa.
Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu
Bergeraklah, karena diam berarti kematian
Rini Inggriani